Tren beberapa tahun terakhir menunjukkan hubungan dengan jarak usia belasan bahkan puluhan tahun makin sering terjadi.
Dalam urusan cinta, kebanyakan orang memilih pasangan sebaya. Selisih satu-dua tahun terasa ideal, aman, dan wajar. Tetapi, tren beberapa tahun terakhir menunjukkan hal berbeda: hubungan dengan jarak usia belasan bahkan puluhan tahun makin sering terjadi.
Pertanyaannya, apakah cinta lintas generasi ini benar-benar membawa kebahagiaan yang seimbang bagi kedua pihak? Tim peneliti dari London Metropolitan University mencoba mencari tahu jawaban atas pertanyaan itu.
Dipimpin oleh psikolog Samantha Banbury, mereka meneliti 126 relawan yang memiliki selisih usia minimal tujuh tahun dengan pasangannya. Setiap peserta diminta mengisi kuesioner soal kesejahteraan psikologis, kepuasan hubungan, hingga pandangan mereka terhadap kencan.
Hasilnya menarik. Pada laki-laki, mereka yang berpasangan dengan seseorang yang setidaknya tujuh tahun lebih muda, melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang jauh lebih tinggi dibanding mereka yang berpasangan dengan yang lebih tua. Efek ini tidak muncul pada perempuan.
"Tampaknya, mereka sama bahagianya dengan pasangan yang lebih muda maupun lebih tua," ujar Sebastian Ocklenburg, profesor psikologi dari Department of Psychology at MSH Medical School, seperti dikutip dari Psychology Today, Rabu (8/10).