close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi pasangan suami-istri. /Foto Unsplash
icon caption
Ilustrasi pasangan suami-istri. /Foto Unsplash
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 08 Oktober 2025 15:13

Berapa rata-rata beda usia pasangan di seluruh dunia?

Tren beberapa tahun terakhir menunjukkan hubungan dengan jarak usia belasan bahkan puluhan tahun makin sering terjadi.
swipe

Dalam urusan cinta, kebanyakan orang memilih pasangan sebaya. Selisih satu-dua tahun terasa ideal, aman, dan wajar. Tetapi, tren beberapa tahun terakhir menunjukkan hal berbeda: hubungan dengan jarak usia belasan bahkan puluhan tahun makin sering terjadi. 

Pertanyaannya, apakah cinta lintas generasi ini benar-benar membawa kebahagiaan yang seimbang bagi kedua pihak? Tim peneliti dari London Metropolitan University mencoba mencari tahu jawaban atas pertanyaan itu.  

Dipimpin oleh psikolog Samantha Banbury, mereka meneliti 126 relawan yang memiliki selisih usia minimal tujuh tahun dengan pasangannya. Setiap peserta diminta mengisi kuesioner soal kesejahteraan psikologis, kepuasan hubungan, hingga pandangan mereka terhadap kencan.

Hasilnya menarik. Pada laki-laki, mereka yang berpasangan dengan seseorang yang setidaknya tujuh tahun lebih muda, melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang jauh lebih tinggi dibanding mereka yang berpasangan dengan yang lebih tua. Efek ini tidak muncul pada perempuan. 

"Tampaknya, mereka sama bahagianya dengan pasangan yang lebih muda maupun lebih tua," ujar Sebastian Ocklenburg, profesor psikologi dari Department of Psychology at MSH Medical School, seperti dikutip dari Psychology Today, Rabu (8/10).

Dari sisi kesejahteraan umum, tidak ada perbedaan berarti antara pasangan beda usia dengan pasangan sebaya. Namun, untuk kepuasan seksual, baik laki-laki maupun perempuan mengaku lebih puas ketika memiliki pasangan yang lebih muda.

Aspek lain yang diuji adalah persepsi tentang stabilitas finansial. Di sini, pola menarik kembali muncul. Perempuan muda yang berpasangan dengan laki-laki lebih tua, serta laki-laki muda yang berpasangan dengan laki-laki lebih tua, merasa hubungan mereka lebih stabil secara ekonomi. 

"Tapi efek serupa tidak tampak pada laki-laki muda dengan pasangan perempuan lebih tua, atau perempuan muda dengan pasangan perempuan lebih tua," jelas Ocklenburg. 

Lantas, rata-rata berapa perbedaan usia antara pasangan pasangan di seluruh dunia? Jawabannya ada pada penelitian internasional berskala besar yang dipublikasikan di jurnal Population Studies pada tahun 2022. Mereka mengumpulkan data dari 130 negara untuk menelusuri secara ilmiah perbedaan usia dalam hubungan heteroseksual lintas budaya dan agama.

Hasil utama studi tersebut cukup jelas: di seluruh dunia, laki-laki rata-rata 4,2 tahun lebih tua dibanding pasangan perempuannya, baik dalam pernikahan maupun hubungan tanpa ikatan resmi. Namun, angka ini tidak seragam di semua wilayah.

Di Amerika Utara, pria rata-rata hanya 2,2 tahun lebih tua dari pasangannya, sementara di Eropa sekitar 2,7 tahun. Di kawasan Amerika Latin dan Karibia, rata-rata perbedaan usia mencapai 3,6 tahun, dan di Asia serta Pasifik sekitar 4 tahun.

Pengaruh PDB dan ketimpangan

Kesenjangan terbesar tercatat di Afrika Sub-Sahara, di mana laki-laki rata-rata 8,7 tahun lebih tua dari pasangan mereka, diikuti kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara dengan rata-rata 6,1 tahun.

Jika dilihat per negara, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Republik Ceko menempati posisi dengan selisih usia paling kecil—sekitar dua tahun. Sebaliknya, Gambia mencatat selisih rata-rata hingga 14,8 tahun, Nigeria 11,8 tahun, dan Bangladesh 8,7 tahun.

Para peneliti juga menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi besarnya selisih usia antar pasangan. "Mereka menemukan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan tingkat ketimpangan gender memiliki pengaruh yang signifikan," jelas Ocklenburg. 

Negara dengan pendapatan dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki selisih usia lebih kecil. Sementara negara dengan ketimpangan gender yang tinggi justru menunjukkan selisih usia lebih besar antara laki-laki dan perempuan dalam hubungan.

"Dengan kata lain, perbedaan usia dalam hubungan bukan sekadar urusan preferensi pribadi. Ia juga cerminan dari struktur sosial, ekonomi, dan budaya di masing-masing negara," kata Ocklenburg. 

 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan