Berpenampilan baik bukan sekadar menunjukkan kesombongan. Tapi, ada banyak manfaat positif yang tak disadari.
Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar ungkapan “dress for success”? Mungkin kamu menganggapnya hal sepele—pakai jas yang pas badan atau sepatu mengilap supaya lebih dihargai orang lain. Atau kamu justru menganggapnya sebagai bentuk kesia-siaan.
Tapi kenyataannya lebih kompleks. Cara kita menampilkan diri tak hanya memengaruhi pandangan orang lain. Itu juga mengubah cara kita memandang diri sendiri—dan perubahan ini bisa berdampak besar pada perilaku kita.
Sebuah studi baru yang dimuat di International Journal of Research in Marketing menunjukkan hal ini. Saat orang merasa dirinya terlihat lebih baik, mereka bukan cuma lebih percaya diri. Mereka juga lebih baik hati—bahkan menyumbang untuk amal dua kali lebih besar dibanding mereka yang tak mendapat “dorongan” penampilan ini.
Peneliti menemukan bahwa ketika seseorang merasa lebih menarik, ia percaya dirinya lebih terlihat oleh orang lain—dan profil sosial yang lebih menonjol ini mendorong mereka untuk bersikap dermawan dan prososial.
“Upaya memperbaiki penampilan itu sangat umum, tapi sering dipandang negatif—dianggap sebagai kesombongan atau hal yang superfisial. Kami penasaran, apakah perilaku yang umum ini sebenarnya punya dampak positif yang jarang diperhatikan,” jelas Natalia Kononov, penulis studi sekaligus peneliti pascadoktoral di Wharton School, University of Pennsylvania.