Dalam teori Kletetschka, ruang tiga dimensi adalah implikasi dari dimensi waktu.
Sebuah teori baru yang dikembangkan Gunther Kletetschka, seorang peneliti di University of Alaska Fairbanks, Amerika Serikat (AS), bikin heboh kalangan fisikawan. Dalam teorinya, Kletetschka menyimpulkan waktu punya tiga dimensi.
"Tiga dimensi waktu ini adalah dasar dari segalanya. Seperti kanvas pada sebuah lukisan, ruang masih ada dengan tiga dimensinya, tapi itu lebih seperti cat di atas kanvas, bukan kanvasnya," kata Kletetschka seperti dikutip dari phys.org.
Teori Kletetschka tentang tiga dimensi waktu sudah dipublikasikan di jurnal Reports in Advances of Physical Science pada April 2025. Dalam penelitiannya, Kletetschka menulis formula matematis yang ia kembangkan bisa digunakan untuk membuktikan bagaimana massa partikel-partikel kecil seperti atom dan quarks terbentuk.
"Proposal waktu tiga dimensi sebelumnya hanya berupa konstruksi matematis tanpa kaitan eksperimental yang konkret. Riset saya mentransformasi konsep itu dari sebuah kemungkinan matematis menjadi teori yang bisa dibuktikan secar fisik dengan beragam model verifikasi," kata Kletetschka.
Lantas apa dalil-dalil Kletetschka dalam teori tiga dimensi waktu? Teori waktu tiga dimensi menyatakan bahwa waktu tidak hanya satu dimensi atau linear, seperti yang kita alami sehari-hari. Tetapi, waktu memiliki tiga dimensi, mirip dengan tiga dimensi ruang, yang terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi atau aksis X, Y, dan Z.