Sosial dan Gaya Hidup

Kenapa banyak keluarga yang anak-anaknya semua laki-laki atau semua perempuan?

Peluang punya anak laki-laki atau perempuan ternyata tak sesederhana lempar koin. Riset terbaru ungkap faktor biologis dan preferensi orang tua.

Jumat, 29 Agustus 2025 19:10

Secara teori, punya anak itu sesederhana lempar koin: peluangnya 50% laki-laki, 50% perempuan. Tetapi, kenyataan di banyak keluarga tak sesederhana itu. Ada keluarga yang semua anaknya laki-laki, atau justru semuanya perempuan—dan ini muncul jauh lebih sering dibanding sekadar kebetulan statistik.

Riset terbaru yang terbit di Science Advances mencoba menjawab misteri ini. Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data dari Nurses’ Health Study II dan III, penelitian jangka panjang yang melibatkan puluhan ribu perawat di AS. 

Data yang dihimpun bukan hanya jumlah anak yang mereka miliki, tetapi juga jarak antar-kehamilan. Dari 58.007 perempuan, lahir 146.064 anak—rata-rata 2,5 anak per keluarga. Hasilnya mengejutkan: jumlah keluarga dengan anak semua laki-laki atau semua perempuan jauh lebih tinggi dari sekadar “lempar koin”.

“Sejak kecil, saya selalu memperhatikan pola keluarga yang hanya punya anak laki-laki atau perempuan, dan bertanya-tanya, apakah ini murni kebetulan, atau ada dasar biologis di baliknya,” ujar Siwen Wang, peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health, yang juga penulis studi ini, seperti dikutip dari National Geographic, Jumat (29/8). 

Pertanyaannya, mengapa bisa begitu? Apakah faktor biologis membuat sebagian orang tua lebih condong punya anak laki-laki atau perempuan? Atau justru faktor perilaku—misalnya orang tua terus mencoba hingga merasa komposisi anak mereka “lengkap”?

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait