Penelitian dari Universitas Harvard di Nature Mental Health menempatkan Indonesia di posisi teratas paling sejahtera.
Dalam World Happinees Report 2025, yang dirilis Maret lalu, negara paling bahagia di dunia masih ditempati negara-negara Nordik—yang berada di Eropa Timur dan Atlantik Utara—seperti Finlandia, Denmark, Islandia, dan Swedia.
Namun, dalam penelitian yang dipimpin para peneliti dari Universitas Harvard dan Universitas Baylor, yang melibatkan peneliti dari 21 institusi, termasuk universitas di Amerika Serikat, Jerman, Polandia, Spanyol, Kanada, Inggris, serta firma jajak pendapat Gallup, terbit di jurnal Nature Mental Health (2025) berjudul “The Global Flourishing Study: Study Profile and Initial Results on Flourishing” ditemukan hal yang cukup mengejutkan terkait negara paling sejahtera.
Menurut para peneliti utama, yakni Byron Johnson, Tyler J. VanderWeele, dan Brendan Case dalam tulisan mereka di New York Times, riset mereka berdasarkan data dari tahun pertama Global Flourishing Study—sebuah proyek lima tahun yang mengajukan lebih dari 100 pertanyaan kepada lebih dari 200.000 orang di 22 negara. Diluncurkan pada 2021, studi tersebut mewakili sekitar 64% populasi dunia.
Dikutip dari situs The Harvard Gazette, data penelitian Global Flourishing Study memungkinkan perbandingan antarnegara. Responden ditanyakan pertanyaan tentang tujuh variabel yang secara bersama-sama mendefinisikan kesejahteraan, seperti kesehatan, kebahagiaan, makna, karakter, hubungan, keamanan finansial, dan spiritual.
Studi itu juga mengumpulkan data demografi, seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan dan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, kehadiran di acara keagamaan, dan informasi tentang riwayat pribadi, terutama masa kanak-kanak, termasuk keadaan keuangan keluarga dan paparan terhadap pelecehan.