Tren 2022, kesehatan mental dalam pekerjaan adalah urusan serius

Situasi ini menyebabkan beberapa orang mempertimbangkan ulang mengenai apa yang benar-benar mereka inginkan dalam pekerjaan.

Ilustrasi. Pixabay

Bagi banyak orang, kelelahan dan stres telah meningkat sejak awal pandemi Covid-19. Selain pandemi dan pekerjaan, stres juga didorong oleh persaingan pola hidup antarmanusia sehingga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mental.

Secara sadar atau tidak, kita bersaing dalam pekerjaan, pola pengasuhan, masalah kesehatan, dan lainnya. Situasi ini menyebabkan beberapa orang mempertimbangkan ulang mengenai apa yang benar-benar mereka inginkan dalam pekerjaan dan bagaimana hal itu sesuai dengan tujuan hidup mereka.

Situs Well and Good menyatakan, dinamika ini harus disadari oleh para pengusaha. Para pemberi kerja tidak punya pilihan selain mendengarkan karyawan yang menandakan bahwa dukungan kesehatan mental merupakan manfaat penting sekaligus salah satu pertimbangan ketika memilih pekerjaan.  

Menurut survei Talkspace for Business pada 2022, tempat kerja akan berinvestasi dengan semakin banyak sumber daya yang tersedia untuk menawarkan manfaat yang berfokus pada kesehatan mental, termasuk layanan kesehatan dan terapi mental bersubsidi, pelatihan kesehatan mental di tempat kerja, alat dan aplikasi mandiri.

"Lebih banyak karyawan menyadari bahwa tingkat ketahanan mereka sendiri mungkin rendah dan akan mempengaruhi pekerjaan mereka," kata Psikiater Gabriella Kellerman yang juga Chief Product Officer di BetterUp, platform pelatihan dan konseling digital yang sudah ada sejak 2013.