Atlet yang mengonsumsi minuman berkafein sambil mendengarkan musik sebelum bertanding menunjukkan waktu serangan yang lebih lama.
Barangkali sudah biasa kita menyaksikan atlet mendengarkan musik lewat earphone sebelum bertanding. Biasanya hal itu dilakukan untuk membuat rileks dan menjaga konsentrasi. Namun, apakah asupan kafein juga berpengaruh, terutama terhadap performa atlet?
Sebuah penelitian eksperimental yang diterbitkan di jurnal Psychopharmacology menemukan, kombinasi antara dosis rendah kafein dan musik saat pemanasan bisa meningkatkan performa atlet taekwondo dalam simulasi pertarungan.
Atlet yang mengonsumsi minuman berkafein sambil mendengarkan musik sebelum bertanding menunjukkan waktu serangan yang lebih lama, serta peningkatan jumlah aksi menyerang dan bertahan dibandingkan dengan mereka yang hanya mendengarkan musik atau hanya mengonsumsi kafein.
Taekwondo adalah seni bela diri asal Korea Selatan yang mengandalkan tendangan cepat dan kuat, serangan yang presisi, serta disiplin mental yang tinggi. Performa dalam taekwondo bergantung pada perpaduan kemampuan fisik, keterampilan teknis, faktor psikologis, dan taktik bertarung.
Kemampuan fisik dan keterampilan teknis biasanya dibentuk lewat latihan jangka panjang, sedangkan faktor psikologis seperti kepercayaan diri, fokus, dan kondisi emosional dapat berubah dengan cepat dan sangat memengaruhi hasil pertandingan. Selain itu, penilaian taktis, yakni kemampuan menentukan waktu dan cara menyerang atau bertahan, juga berperan penting dalam menentukan kemenangan.