Setiap orang mungkin pernah melakukan boomerasking. Tapi, mereka tak sadar bahwa itu menyebalkan bagi lawan bicara.
Bayangkan sebuah obrolan biasa dengan sobat kamu di tempat kamu biasa nongkrong. Sang sobat menanyakan rencana liburan kamu pada akhir pekan. Kamu bilang tak akan ke mana-mana karena enggak punya duit.
Tanpa ditanya, sobat kamu lantas bercerita dia berencana mau liburan ke luar negeri akhir pekan itu. Dia merinci soal harga tiket dan tempat-tempat yang bakal dikunjungi. Intinya, hal-hal yang tak kamu tanyakan.
Kamu mungkin tak sadar sang sobat sudah merencanakan pertanyaan awal itu supaya dia bisa sekadar curhat karena excited. Tetapi, bisa jadi sobat kamu itu juga sedang menyombongkan diri.
Para psikolog mengategorikan peristiwa semacam itu sebagai boomerasking. Itu situasi ketika seseorang mengutarakan pertanyaan kepada lawan bicara dalam perbincangan dan langsung menjawab pertanyaannya sendiri.
Dalam riset bertajuk "Boomerasking: Answering Your Own Questions" yang tayang di jurnal American Psychological Association, belum lama ini, A.W. Brooks dan M Yeomans merinci tiga jenis boomerasking yang lazim dipraktikan dalam perbincangan.