Sosial dan Gaya Hidup

Menari bersama terbukti ampuh bunuh stres dan depresi

Riset terbaru ungkap menari, terutama bersama musik dan orang lain, efektif mengurangi depresi, memperkuat koneksi sosial, dan meningkatkan kesehatan mental.

Sabtu, 27 September 2025 17:10

Musik disetel sekencang-kencangnya. Ketukan bass mencapai 128 beat per menit. Di lantai dansa yang padat, tubuh-tubuh bergoyang selaras. Bagi orang luar, ini mungkin tampak seperti pesta kaum hedonistik. Namun, bagi seorang ahli saraf, ini lebih mirip terapi kelompok.

“Tari adalah bahasa tubuh. Otak kita memahami gestur yang kita lakukan saat menari seperti sebuah bahasa ekspresif," kata Julia F. Christensen, seorang ahli saraf di Max Planck Institute for Empirical Aesthetics dan penulis buku Dancing is the Best Medicine, seperti dikutip dari National Geographic, Sabtu (27/9). 

Selama berabad-abad, manusia menggunakan tari bukan hanya untuk perayaan, tetapi juga untuk ritual dan penyembuhan. Secara intuitif, jauh sebelum ilmuwan melacak gelombang otak atau mengukur neurotransmiter, para penari sudah memahami kekuatan bergerak bersama.

Kini, riset-riset mulai menyusul.

Meta-analisis tahun 2024 yang diterbitkan di The BMJ meninjau 218 uji klinis dan menemukan bahwa tari mengurangi gejala depresi lebih baik dibanding jalan kaki, yoga, latihan kekuatan, bahkan antidepresan standar. Meski hanya 15 studi secara spesifik meneliti tari, hasilnya cukup menarik perhatian peneliti.

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait