Plus-minus diet Atlantik bagi kesehatan

Diet Atlantik terinspirasi dari pola makan tradisional penduduk di barat laut Spanyol dan utara Portugis.

Ilustrasi makanan diet./Foto RitaE/Pixabay.com

Punya tubuh yang ideal merupakan impian banyak orang. Selain rutin berolahraga, diet adalah cara untuk mencapai target tubuh yang sehat dan ideal. Banyak sekali jenis diet yang bisa dicoba. Terbaru, ada yang disebut dengan diet Atlantik.

Para peneliti asal Spanyol dalam riset mereka yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open (7 Februari 2024) menyebut, diet Atlantik bisa mengurangi lemak perut dan meningkatkan kadar kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL). Diet Atlantik terinspirasi dari pola makan tradisional penduduk di barat laut Spanyol dan utara Portugis.

Diet ini terdiri dari asupan banyak ikan, sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang, minyak zaitun, buah kering (terutama kastanye), susu, keju, dan asupan daging, serta anggur dengan kadar sedang. Penelitian ini melibatkan 200 keluarga—mencakup 518 orang dewasa berusia 18-85 tahun—dari komunitas perdesaan Spanyol di A Estrada dari Maret 2014 hingga Mei 2015.

Sebanyak 121 keluarga diminta ikut diet Atlantik, sedangkan 110 keluarga tetap melakukan diet mereka yang biasa. Sebanyak 60% pesertanya adalah perempuan, dengan usia rata-rata 47 tahun. Orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti demensia, hamil, dan alkoholik tak disertakan dalam riset ini.

Melansir New York Post, para peneliti menemukan diet Atlantik tak punya efek signifikan pada tekanan darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, atau kadar glukosa tinggi. Namun, justru mengecilkan lingkar pinggang dan menambah kadar kolesterol HDL.