Riset menunjukkan mimpi sadar bermanfaat untuk mengurangi mimpi buruk, membantu penyembuhan emosional, dan meningkatkan kreativitas.
Bayangkan berada di tengah sebuah mimpi—dan tahu sepenuhnya bahwa itu hanyalah mimpi. Dalam kondisi itu, sebagian orang bahkan mampu mengubah jalannya cerita, sementara yang lain memilih hanya menyaksikan, sepenuhnya sadar bahwa dunia di sekitarnya tidak nyata.
Pengalaman itu dikenal sebagai lucid dream atau mimpi sadar—keadaan di mana seseorang seolah menjadi pemeran sekaligus penonton dalam film yang sama. Dalam mimpi semacam itu, seseorang bahkan bisa “menulis ulang” mimpi buruk mereka dan mengubah akhirnya.
Sebuah riset pada 2023 menunjukkan bahwa teknik ini membantu mengurangi frekuensi mimpi buruk dan memperbaiki kualitas tidur. Tak hanya itu, penelitian lain menyebut bahwa praktik mimpi sadar dapat membantu meringankan insomnia dan menurunkan gejala kecemasan.
“Ini cara untuk menjelajahi pikiran sendiri—membuka pintu ke bagian-bagian dari diri kita yang jarang tersentuh,” kata Antonio Zadra, profesor psikologi di Universitas Montreal dan penulis buku When Brains Dream, seperti dikutip dari National Geographic, Sabtu (25/10).
Kesadaran dalam mimpi telah dikenal berabad-abad, tetapi istilah lucid dream baru diperkenalkan pada 1913 oleh psikiater Belanda Frederik Van Eeden. Eeden mendeskripsikan lucid dream berdasarkan pengalaman pribadinya sendiri.