Sejarah sambal di Indonesia dan pergeseran fungsinya

Tanaman cabai pertama kali masih ke Asia Tenggara dibawa para pelaut Portugis dan Spanyol.

Di Indonesia sambal diartikan sebagai teman makan nasi atau lalapan. Padahal sambal adalah penambah citrarasa./ilustrasi Pexels

Salah satu pembangkit selera makan adalah rasa pedas. Tak jarang dalam setiap hidangan di meja makan, tersedia sambal sebagai pelengkap menu makanan.

Menurut Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada Prof. Murdijati Gardjito, citarasa pedas telah membudaya dalam dapur menu makanan orang Indonesia, setidaknya sejak abad ke-16.

Murdijati mengatakan, berdasarkan literatur, sumber bahan makanan yang memberikan citarasa pedas pada masa itu berasal dari tiga macam komoditas, yaitu: jahe, cabya jawa, dan merica atau lada.

Cabya atau Piper retrofractum vahi adalah tanaman genus lada dan sirih-sirihan yang bersifat sebagai rempah pemberi citarasa pedas untuk mengolah makanan.

Konon pada masa lalu orang-orang Jawa juga menyebut cabya sebagai cabe jawa atau lombok.