Sosial dan Gaya Hidup

Teka-teki kemunculan 'layang-layang gurun' di berbagai belahan dunia

Arkeolog menemukan 76 jebakan batu kuno di Pegunungan Andes, Cile, yang dipakai bangsa Inca untuk menangkap vicuña.

Rabu, 15 Oktober 2025 11:05

Dari ketinggian pegunungan Andes, Adrián Oyaneder menatap bentang alam yang sunyi dan keras kepala. Di lembah Camarones, bagian utara Cile, ia melihat pola aneh dalam foto satelit—garis-garis panjang dari batu yang tampak terlalu rapi untuk sekadar kebetulan alam.

Oyaneder, arkeolog asal Cile yang kini meneliti peradaban kuno Amerika Selatan di University of Exeter, sempat mengira matanya menipu.  

“Saya menemukan begitu banyak dinding batu, sangat panjang. Saya bahkan sempat berpikir, mungkin saya butuh kacamata baru,” kata Oyaneder seperti dikutip dari National Geographic, Selasa (14/10). 

Namun, setelah menelusuri sendiri jalur-jalur batu itu di lereng curam, ia menyadari sesuatu: dinding-dinding tersebut bukan formasi acak. Banyak yang membentuk huruf “V”, mengerucut menuju lingkaran batu besar di ujungnya. Warga sekitar menyebutnya trampas para burros—jebakan keledai. Dan, di situlah teka-teki mulai terurai.

Dalam laporan yang baru terbit di jurnal Antiquity, Oyaneder menyebut struktur batu itu sebagai chacu—jebakan besar yang dulu digunakan oleh bangsa Inca untuk menangkap vicuña, mamalia kecil sejenis llama liar.

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait