Orientalisme, mitos, dan propaganda zionisme

Sejak awal penciptaan negara Israel, konstruksi ideologi, mitos, dan propaganda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari operasi Zionis. 

Foto Rahmad Yananda

Sejak perencanaan sampai dengan pendudukan Zionis atas tanah Palestina, mereka membutuhkan dukungan diplomasi dan opini publik. Pendudukan Zionis atas tanah Palestina dilakukan bersama-sama dengan produksi informasi dan pengetahuan sejalan dengan ideologi zionisme untuk menciptakan negara Israel.

Dalam penciptaan negara Israel, Zionis membutuhkan strategi dan taktik. Yang terpenting adalah penguasaan terhadap lobi dan opini global. Karenanya sejak awal penciptaan negara Israel, konstruksi ideologi, mitos, dan propaganda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari operasi Zionis.

Zionisme beroperasi dalam ideologi Barat yang melihat Timur sebagai objek produksi dan narasi pengetahuan terkait Timur dengan cara pandang Barat, yang juga ikut membentuk citra Barat itu sendiri. Edward Said menyebutnya sebagai Orientalisme.

Orientalisme menjadi protokol ideologi yang beroperasi dalam zionisme untuk menciptakan negara Israel, khususnya dalam kepentingan pembangunan narasi dan pengetahuan yang menjadi pembenaran kehadiran dan pendudukan Israel di Palestina sampai konflik terbaru. 

Di Indonesia sejak meletus konflik terbaru di Gaza, ternyata ideologi, mitos, dan propaganda zionisme tersebut juga muncul dan dipaksakan untuk mendapatkan konteksnya. Para pendukung ideologi, mitos, dan propaganda zionisme tersebut mengemasnya ulang ke dalam konteks “keindonesiaan”.