Fahri Hamzah: KPK dan Polri saling kunci dalam kasus Novel

Fahri menyebut bantuan dari KPK tidak baik bagi pengungkapan kasus Novel Baswedan.

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. /Antara Foto

Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri saling mengunci dalam kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan. Menurut Fahri, hal itulah yang menyebabkan Polri tak kunjung mampu mengungkap kasus Novel. 

"Karena kedua duanya membawa klaim yang sama. Masing-masinglah gitu. Sehingga kasus Novel sudah menjadi perdebatan politik daripada perdebatan hukum. (Ini) yang kemudian membuat semuanya menjadi tidak clear," ujar Fahri kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11). 

Fahri mengatakan, selama KPK menganggap kasus Novel sebagai kasus serangan kepada institusi, maka benturan dengan Polri akan terus terjadi.

"Itulah sebabnya saya pernah mengusulkan agar KPK melepas kasus Novel ini sebagai masalah kelembagaan. Bantulah Novel secara hukum dengan lawyer, tapi biarkanlah Novel mencari keadilannya sendiri," kata dia. 

Lebih jauh, Fahri mengatakan, Novel bakal menjadi orang yang paling dirugikan jika Polri dan KPK memandang kasusnya dari sudut pandang kelembagaan.