KPK kirim tim keamanan untuk jaga Novel

KPK mengerahkan tim mitigasi risiko untuk menjaga Novel Baswedan yang baru dirawat di Singapura.

Novel Baswedan tiba di Indonesia/AntaraFoto.

Sejak kasus penyiraman air keras pada April 11 April 2017, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan lebih banyak menghabiskan waktunya di Singapura. Di sana, ia menjalani perawatan mata dan baru kembali ke Indonesia, hari ini, Kamis (22/1).

Sepuluh bulan berlalu, pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK itu masih gelap. Meski Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis telah menunjukkan sketsa pelaku, hingga kini peneror Novel tak kunjung tertangkap.

"Masih gelap, belum diketahui orang dalam sketsa tersebut. Belum ada perkembangan informasi lebih lanjut dari pihak Polri,” ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.

Mantan peneliti ICW itu memastikan KPK akan berkoordinasi dengan Polri terkait pencarian pelaku. Menurutnya, pengungkapan kasus ini bukan hanya kepentingan Novel Baswedan saja, tapi kepentingan pemberantasan korupsi.

Meski demikian, Febri menyebut pimpinan KPK tak ingin membebani suami Rina Emilda itu untuk segera bekerja. Saat ini, Novel masih dalam masa istirahat untuk penyembuhan. Jika terlalu banyak beraktivitas, akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya.