Walhi kritik standar ganda Jokowi di Visi Indonesia

Pidato Jokowi dinilai mengabaikan isu-isu terkait lingkungan hidup dan agraria.

Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato pada Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat Minggu (14/7). /Antara Foto

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengkritik pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7) lalu. Menurut Manajer Kajian Kebijakan Walhi, Boy Jerry Even Sembiring, isi pidato tersebut merupakan sebuah kemunduran. 

"Memperlihatkan bahwa pidato Jokowi selama ini memang menggunakan standar ganda atau standar kebijakan muka dua, sebelah bermuka baik sebelah bermuka buruk. Tapi, (pidato) di 14 Juli lalu itu malah bagi kami memperlihatkan bahwa visi mundur Jokowi," ujar Boy di Kantor Walhi, Tegal Parang Utara, Jakarta, Selasa (16/7). 

Menurut Boy, pidato bertajuk Visi Indonesia tersebut tidak sama sekali mendukung kesejahteraan rakyat dan memperhatikan isu-isu lingkungan. Apalagi, Jokowi yang dalam pidatonya menyebut akan membuka keran investasi seluas-luasnya dan keberpihakan pada kepentingan bisnis atau investasi. 

"Genjot investasi guna membuka keran lapangan kerja, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, tidak lebih dilihat hanya sebagai trickle down effect bagi rakyat kebanyakan. Ini menjadi sebuah logika yang dipaksa logis," kata dia. 

Boy juga menyoroti bagian dalam pidato Jokowi yang menekankan semangat reformasi birokrasi dengan cara mempercepat izin. Menurut Boy, hal itu sama saja dengan memerintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya untuk menutup mata dalam memberikan izin lahan.