Pengacara sebut Lin Che Wei tidak berkaitan dengan kenaikan harga migor

Lin Che Wei memberikan saran atau usulan berdasarkan pendapat profesional yang sifatnya tidak mengikat siapapun.

Terdakwa kasus dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya pada Januari 2021-Maret 2022 atau perkara minyak goreng (migor) Lin Che Wei, Rabu (6/9/2022). Alinea.id/Gempita Surya

Terdakwa kasus dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya pada Januari 2021-Maret 2022 atau perkara minyak goreng (migor) Lin Che Wei, mengajukan keberatan terhadap dakwaan jaksa penuntut umum (JPU). Tim kuasa hukum Lin Che Wei mengklaim, klien mereka tidak ada hubungannya dengan kenaikan harga dan kelangkaan migor.

Sebelumnya dalam surat dakwaan, JPU menyatakan Lin Che Wei diikutkan dalam pembahasan kelangkaan minyak goreng yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Muhammad Lutfi, yang saat itu menjabat Menteri Perdagangan (Mendag), menghubungi Lin Che Wei pada sekitar Januari 2022.

"Komunikasi terdakwa Lin Che Wei dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada 14 Januari 2022 terjadi karena Menteri Perdagangan meminta bantuan terdakwa untuk menjadi teman diskusi, dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi karena langka dan mahalnya harga minyak goreng,” kata kuasa hukum Lin Che Wei, Maqdir Ismail, dalam keterangannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (6/9).

Maqdir mengatakan, sebagai mitra diskusi, Lin Che Wei memberikan saran atau usulan berdasarkan pendapat profesional yang sifatnya tidak mengikat siapapun. Menurutnya, Lin Che Wei tidak memiliki kewenangan, tugas, dan tanggung jawab, untuk menerapkan kewajiban DMO maupun menerbitkan Persetujuan Ekspor.

"Seandainya betul dalam diskusi-diskusi ada keputusan yang diambil menteri, tentu itu menjadi keputusan menteri atau keputusan Kementerian Perdagangan, bukan keputusan yang diambil oleh Lin Che Wei atau karena dipaksakan oleh Lin Che Wei, sehingga itu tidak bisa dikatakan ada perbuatan pidana," ujar Maqdir.