Pemerintah bentuk tim khusus tanggulangi karhutla

Per 10 September, BMKG mencatat ada 829 titik api yang potensial menyebabkan karhutla.

Kobaran api kebakaran hutan di Gunung Merbabu terlihat dari Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/9). /Antara Foto

Pemerintah membentuk satuan tugas yang disebut Pasukan Pemadam Reaksi Cepat (PPRC) untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Langkah ini diambil sebagai respons karhutla yang melanda sejumlah wilayah semisal, Kalimantan, Riau, dan Jambi. 

Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, asap karhutla kali ini telah mengganggu aktivitas warga setempat dan warga negara tetangga di perbatasan. 

"Memang betul titik api pada bulan yang sama di tahun ini dan tahun lalu itu meningkat," kata Wiranto usai rapat koordinasi dalam menanggulangi karhutla, Jakarta, Jumat (13/9).

Rapat koordinasi dihadiri sejumlah pejabat terkait, yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala BMKG Dwikora Karnawati, dan Kepala BNPB Doni Monardo. 

Selain itu, hadir pula beberapa gubernur dan kapolda yang daerahnya terdampak karhutla, yakni Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.