PGI desak pembentukan tim investigasi independen atas pembantaian KKB

TNI dan Polri juga diminta lakukan upaya pencegahan peristiwa serupa terulang.

Aparat kepolisian Papua menyerahkan jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada pihak keluarga korban di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Kabupaten Mimika, Minggu (17/7).

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan atas kasus penembakan dan pembataian yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 12 warga sipil  di kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7). PGI meminta pemerintah untuk membentuk tim investigasi independen guna melakukan penyelidikan komprehensif terhadap kejadian pembunuhan masyarakat sipil tersebut.

"PGI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas jatuhnya 10 orang korban dan dua orang kritis, termasuk Pdt. Eliaser Baner dari Gereja Kemah Injil Indonesia," ujar Sekretaris Eksekutif PGI, Pdt. Henrek Lokra dalam keterangan pers yang diterima Alinea.id, Senin (18/7).

Sepuluh dari 12 warga sipil tewas dibantai KKB pada kejadian itu. Dari 10 korban tewas tersebut, dua di antaranya merupakan tokoh agama, yakni Pendeta Eliaser Baye dan Ustaz Daeng Marannu.

Eliaser Baner (54) merupakan pendeta dari Gereja Kemah Injil Indonesia. Sedangkan Ustaz Daeng Marannu biasa berdakwah di Masjid Kenyam, Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.

Menurut PGI, peristiwa pembunuhan 10 warga sipil kampung Nogolait, menambah jumlah korban dari sekian banyak peristiwa pembunuhan yang terjadi di tanah Papua. Tanah Papua bersimbah darah, korban masyarakat sipil terus berjatuhan.