Polemik kehadiran Yahya Cholil di Israel, Jokowi hingga MUI angkat bicara

Pro kontra mengiringi kepergian Yahya Cholil Staquf ke Al Quds, yang dianggap mendukung pendudukan Israel atas Palestina.

Anggota Watimpres Jokowi Yahya Cholil diundang ke Israel guna menjadi pembicara dalam acara ACJ./ Antarafoto

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina mengecam tindakan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang bertandang ke Yerusalem, Israel. Yahya hadir ke Israel, guna menjadi pembicara dalam American Jewish Committee (ACJ) Global Forum, di Al Quds, 10-13 Juni 2018. Kehadiran itu atas undangan Israel Council on Foreign Relations (ICFR), forum independen yang mempelajari dan membahas kebijakan luar negeri, terutama yang berkaitan dengan Israel dan bangsa Yahudi. ICFR beroperasi dengan bantuan WJC (Kongres Yahudi Dunia).

Partisipasi dalam acara tersebut, dikutip rilis resmi Kemenlu Palestina, menjadi pukulan bagi Palestina dan Indonesia, negara mayoritas Muslim yang notabene selalu di garda depan membela Yerussalem dan isu-isu Palestina.

Kendati menandaskan, kedatangan Yahya secara “pribadi” itu tidak akan berimbas pada hubungan bilateral dua negara, namun Kemenlu Palestina tetap mengutuk putusan tersebut. Pasalnya, acara ACJ sendiri diduga hanya kedok Israel menunjukkan wajah beradab dan ramah HAM, sementara kejahatan dan pembunuhan warga Palestina telah berlangsung beberapa dekade, hingga kini.

Kritik keras juga mengalir dari kelompok Hamas, “Ketika kami menghargai sikap Indonesia dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina dan perjuangan meraih kemerdekaan, itu justru ternodai dengan tindakan tercela Yahya. Hal ini tidak hanya merupakan penghinaan terhadap rakyat Palestina dan pengorbanan mereka, tetapi bagi rakyat Indonesia dan sejarah panjang perjuangan pembebasan.”

Dilansir dari laman resmi Hamas, kunjungan Yahya secara tidak langsung dianggap, bentuk dukungan pada rezim fasis Israel. Indonesia, lewat Yahya, disebut-sebut telah membuka pintu untuk membiarkan kejahatan lebih lanjut, lantaran bersedia menormalisasi pendudukan Israel atas Yerussalem.