sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kekejaman Israel tak pernah berhenti di Palestina

Sediktinya 10 warga Palestina dibunuh tentara Israel saar demonstrasi di perbatasan Gaza.

Dika Hendra
Dika Hendra Sabtu, 07 Apr 2018 19:39 WIB
Kekejaman Israel tak pernah berhenti di Palestina

Sediktinya 10 warga Palestina dibunuh tentara Israel saar demonstrasi di perbatasan Gaza. Itu menunjukkan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina seperti tak pernah berhenti.

Mental penjajah memang melekat pada Israel. Mereka mengklaim menembak warga sipil Palestina karena ingin mendobrak pagar perbatasan. Padahal, demonstrasi di pagar perbatasan dilaksanakan dengan tenang dan damai. 

Para demonstran menuntut para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah kelahiran dan nenek moyang mereka yang kini dikuasai Zionis. Namun, Israel mengklaim pejuang Hamas yang menguasai Gaza memanfaatkan demonstran untuk melancarkan serangan.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan semua pihak yang bertanggungjawab untuk mengindari konfrontasi. "Semua pihak sebaiknya menahan diri secara maksimal," pintanya dilansir BBC, Sabtu (7/4).

Untuk menghindari serangan penembak jitu Israel, warga Palestina membakar jerami sehingga menimbulkan asap hitam. Para demonstran itu berkumpul sepanjang 65 km perbatasam Gaza - Israel pada Jumat (6/4) hingga Sabtu ini.

"Israek mengambil segalanya dari kita, tanah air kita, dan masa depan kita," kata Samer, demonstran Palestina, 27. "Saya memiliku dua anak, seorang lelaki dan gadis. Jika saya mati, Tuhan akan merawat mereka," imbuhnya.

Para demonstran Palestina hanya bisa melempar batu dan bom api ke arah pasukan Israel yang bersenjata lengkap. Militer Israel mengklaim, mereka menembak para pengunjuk rasa sebagai pembelaan.

Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan salah satu korbam tewas adalah bocah berusia 16 tahun. Kemudian, 1.300 demonstran lainnya terluka.

Sponsored

Juru bicara Komisioner PBB untuk urusan Hak Asasi Manusia memperingatkan, sesuai dengan hukum internasional, senjata api hanya digunakan dalam kebutuhan darurat yang mengacam jiwa. Kelompok pemerhati HAM Israel meminta pasukan keamanan Zionis agar tidak mau diperintah untuk menembak demonstran tak bersenjata.

Sebagai sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) justru menyalahkan para pemimpin Palestina yang mengirimkan anak-anak ke pagar perbatasan. "Mereka tahu kalau mereka bisa terluka atau tewas," demikian keterangan AS.

Berita Lainnya
×
tekid