Polri minta korlap aksi 22 Mei jaga massa tak disusupi teroris

Polisi akan kesulitan mendeteksi pelaku teror apabila sudah menyusup ke dalam massa aksi.

Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman (kiri) bersalaman dengan anggota Brimob yang akan diberangkatkan ke Jakarta di Markas Polda di Kupang, Jumat (17/5)./ Antara Foto

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengimbau para koordinator lapangan (korlap) massa yang akan melakukan aksi di depan gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (22/5) nanti, agar menjaga massanya masing-masing. Ini dinilai penting untuk menghindari terjadinya penyusupan oleh anggota kelompok teror.

Menurut Dedi, akan sulit bagi polisi untuk mendeteksi pelaku teror apabila sudah menyusup ke dalam massa aksi. Polri telah mendeteksi potensi serangan teror dalam aksi 22 Mei. 

“Makanya kami imbau seperti itu, tiap korlap harus tanggung jawab dengan massa. Kami juga menekankan para korlap, kalau tidak dikenal, tidak boleh ikut, karena bisa disusupi,” ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/5).

Polri telah melakukan sejumlah langkah agar aksi 22 Mei tidak disusupi oleh kelompok teroris. Di antaranya adalah dengan menangkap sejumlah orang yang terdeteksi memiliki keterkaitan dengan kelompok ini. 

Pada April 2019 lalu, polisi menangkap 14 orang terduga teroris. Adapun pada Mei 2019, polisi sejauh ini telah menangkap 29 orang. Para terduga teroris yang ditangkap, merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).