Sebut Orba ada kebebasan, Koordinator BEM SI dibanjiri kritik

Kaharuddin membandingkan kebebasan dan kesejahteraan di masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.

Tiga pimpinan DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit menemui mahasiswa dari BEM SI saat aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Senin (11/4/2022). Foto: Alinea.id/Marselinus Gual.

Pernyataan Koodinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Kaharuddin, menjadi sorotan karena menyebut adanya kebebasan di era pemerintahan Orde Baru. Hal itu disampaikan Kaharuddin dalam dialog interaktif di sebuah stasiun televisi swasta dengan anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu.

Kaharuddin membandingkan kondisi kebebasan dan kesejahteraan di tiga orde, yakni Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Menurutnya, dibanding dua era sebelumnya, justru pada era Reformasi hari ini, masyarakat masih tak mendapat kesejahteraan maupun kebebasan.

"Orde Baru kita peroleh kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita tanyakan adalah apakah kita punya kesejahteraan, apakah kita peroleh kebebasan?" ucap Kahar dalam video yang beredar di media sosial.

Pernyataan Kaharuddin pun viral di media sosial pada Minggu (17/4). Ia menjadi bulan-bulanan warganet dengan kritik pedas minimnya literasi Ketua BEM SI lantaran mengeluarkan pernyataan yang tak berbasis fakta dan data.

Mendapat banjiran kritik, Kaharuddin kemudian memberikan klarifikasi. Melalui akun Twitter pribadinya, Kaharuddin mengaku bahwa rakyat mendapat kesejahteraan di masa Orba, namun tidak dengan kebebasan.