Serikat pekerja kecam aksi penganiayaan perawat RS Siloam

FSP Farkes Reformasi sesalkan kasus kekerasan terhadap nakes RS Siloam Sriwijaya.

Tangkapan layar detik-detik terjadinya peristiwa kekerasan terhadap seorang perawat di RS Siloam, Sriwijaya, Palembang/Ist.

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP Farkes Reformasi) Idris Idham mengecam penganiayaan terhadap seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang, bernama Christina Ramauli Simatupang. FSP Farkes Reformasi menyesalkan perbuatan main hakim sendiri oknum kelugar pasien.

“Terlepas apapun itu, tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku tidak dibenarkan dan sangat menyayat hati para tenaga kesehatan (nakes) yang sudah berjuang dengan segenap hati untuk melayani,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/4).

Ia mengingatkan, setiap pekerja pasti memiliki standar operasional prosedur (SOP)-nya. Apalagi, perawat yang berurusan dengan nyawa manusia. “Tenaga kesehatan termasuk perawat merupakan pekerjaan mulia dan mereka itu tugasnya sudah jelas menolong pasien, bukan menyakiti pasien,” tutur Idris.

Di sisi lain, sambungnya, tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19. Mereka bekerja tanpa mengenal lelah. Banyak tenaga kesehatan, termasuk perawat harus dikucilkan oleh masyarakat karena takut tertular Covid-19. Bahkan, banyak pula tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Namun, masih saja tenaga kesehatan diperlakukan kasar oleh oknum pelaku. Menurut Idris, apapun yang terjadi semestinya bisa didiskusikan terlebih dahulu, tanpa perlu main hakim sendiri dengan memukul atau menendang korban. FSP Farkes Reformasi pun meminta aparat hukum menindak oknum pelaku kekerasan terhadap perawat tersebut.