Cak Imin kritik sistem proporsional tertutup: Akan ada stagnasi politik

"Saya menganggap kalau itu terjadi, akan mengancam pelaksanaan pemilu."

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengkritik sistem pemilu proporsional tertutup karena akan mengakibatkan adanya stagnansi politik. Twitter/@DPP_PKB

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, menilai, sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional tertutup dapat mengancam kontestasi 2024. Sebab, perubahan dari sistem proporsional terbuka dinilai akan membuat demokrasi Indonesia stagnan.

"Akan ada stagnansi politik, di mana persiapan berubah. Saya menganggap kalau itu terjadi, akan mengancam pelaksanaan pemilu," kata Cak Imin, sapaannya, di kantor DPP PKB, Jakarta, pada Selasa (21/2).

Menurutnya, perbaikan dalam sistem pemilu seharusnya dilakukan setelah "pesta demokrasi" berlangsung. Alasannya, para penyelenggara pemilu hingga partai politik (parpol) saat ini melakukan berbagai penyiapan agar dapat terlaksana sesuai tahapan dan jadwal yang telah ditentukan.

"Kalau ada perbaikan, seharusnya lima tahun yang akan datang. Sebuah sistem hendaknya diperbaiki ketika mengakhiri pemilu," tegas Wakil Ketua DPR ini.

Kendati demikian, Cak Imin optimistis Mahkamah Konstitusi (MK) akan menolak uji materi tentang sistem pemilu. Dalihnya, hakim konstitusi bakal mempertimbangkan fakta yang hadir di tengah masyarakat.