Sebab Jokowi kalah di Sumbar pada Pilpres 2019

Kekalahan Jokowi disebabkan sejumlah faktor mulai dari ideologi, sosiologis, kultural, hingga psikologis.

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo berpidato saat kampanye di Gedung Serbaguna Rambate Rata Raya, Asahan, Sumatera Utara. Antara Foto

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Padang, Edi Indrizal, membongkar factor yang menjadi penyebab kekalahan paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin di wilayah Sumatera Barat pada Pemilu 2019. Menurutnya, kekalahan Jokowi disebabkan sejumlah faktor mulai dari ideologi, sosiologis, kultural, hingga psikologis.

“Jadi semua faktor tersebut saling terkait satu sama lain, sehingga membentuk perilaku kolektif masyarakat dalam memilih,” kata Edi di Padang, Sumatera Barat, pada Selasa (23/4).

Edi mengatakan, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sempat didukung oleh 12 kepala daerah di Sumatera Barat pada Pilpres 2019 lewat deklarasi terbuka. Para bupati dan wali kota tersebut adalah Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni; Bupati Dharmasraya, Sutan Riska; Bupati Pasaman, Yusuf Lubis; Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi; dan Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin. 

Kemudian Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran; Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias; Wali Kota Solok, Zul Elfian; Wali Kota Pariaman, Genius Umar; Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet; Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi; dan Bupati Solok, Gusmal.

Meski didukung oleh 12 kepala daerah, kata Edi, strategi tersebut ternyata keliru. Sebab, yang terjadi bukannya suara untuk paslon 01 semakin bertambah, malah yang terjadi semakin menurun bila dibandingkan Pilpres 2014 sebelumnya.