Kubu Prabowo-Sandi mengklaim tidak perlu mengeksploitasi simbol-simbol relijiusitas untuk menunjukkan keislaman.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, mengungkapkan makna pakaian serba hitam yang dikenakan pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi di surat suara untuk Pilpres 2019. Menurut Priyo, warna serba hitam itu untuk mencitrakan kepemimpinan dan kewibawaan nasional.
"Pak Prabowo dan Sandi ingin tampil berbeda dengan baju yang mencitrakan kepemimpinan dan kewibawaan nasional," katanya di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/1).
Priyo menjelaskan pakaian yang digunakan Prabowo-Sandi telah dirumuskan secara matang oleh tim sukses. Pilihan pakaian Prabowo-Sandi sebelumnya sudah dibahas dalam forum group discussion (FGD) dengan mengundang para pakar.
"Kemudian, tokoh-tokoh budaya dari berbagai elemen dan tokoh-tokoh etnis yang kami undang, termasuk para pakar menyimpulkan Pak Prabowo dan Sandi ingin tampil beda dengan baju yang mencitrakan kepemimpinan dan kewibawaan nasional," tegasnya.
Dalam surat suara yang dirilis KPU, Prabowo-Sandi tampak mengenakan jas hitam, dasi berwarna merah tua dan songkok. Keduanya juga menggunakan embel-embel haji mengawali nama mereka.