Jelang Pemilu 2019, KPU dan Bawaslu berpotensi diretas

Para peretas umumnya mengincar surat elektronik dan akun media sosial milik pemerintah.

Ilustrasi peretasan. Pixabay

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (Communication and Information System Security Research Center/CISSReC), Doktor Pratama Persadha, mengatakan menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2019, sejumlah instansi pemerintah seringkali menjadi incaran peretasan orang tak bertanggung jawab.

Para peretas tersebut, kata dia, umumnya mengincar surat elektronik dan akun media sosial milik pemerintah. Selain itu, turut menjadi incaran peretasan yakni sejumlah aktor yang terlibat dalam pemilu. Karena itu, Pratama mengimbau untuk waspada terkait adanya serangan siber menjelang pemilu serentak pada 17 April 2019 mendatang. 

“Instansi pemerintah akan selalu menjadi incaran utama karena akan mudah menarik perhatian banyak pihak dan masyarakat,” kata Ketua Tim Lembaga Sandi Negara Pengamanan Teknologi Informasi KPU pada Pemilu 2014 tersebut.

Berkaca pada Amerika Latin, kata Pratama, di beberapa negara di kawasan tersebut praktik peretasan saat suasana kampanye sering terjadi. Bahkan beberapa aktornya mengakuinya lewat media internasional.

“Belum lagi, kecurigaan akan praktik peretasan di Pilpres AS oleh sejumlah pihak. Hal yang sama bisa juga terjadi di Tanah Air," katanya.