Penyelenggara pemilu kurang dipercaya mahasiswa

Kepercayaan kalangan mahasiswa terhadap KPU, Bawaslu dan DKPP kurang dari 60%.

Komisioner KPU Ilham Saputra (kiri) melakukan pemeriksaan kualitas warna surat suara legislatif saat proses pencetakan, di Jakarta, Minggu (20/1). Foto Antara

Kepercayaan kalangan mahasiswa terhadap penyelenggara pemilu masih tergolong rendah. Menurut hasil survei yang digelar Founding Fathers House (FFH), kepercayaan mahasiswa terhadap institusi penyelenggara pemilu kurang dari 60%. 

Ada tiga institusi penyelenggara pemilu yang dijadikan target survei yang digelar FFH dan Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).  

"Citra mereka ini masih di bawah 60 persen. Belakangan mereka mendapatkan citra publik yang kurang bagus," kata peneliti senior Founding Fathers House (FFH) Dian Permata dalam diskusi bertajuk Citra Lembaga Pemilu di Mata Publik di Gedung DKPP, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).

Survei digelar pada periode Agustus-Desember 2018. Survei menggunakan metode purposive sample dengan melibatkan 600 mahasiswa dari Sumatra Barat, Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat sebagai responden. 

Hasil survei menunjukkan kepercayaan terhadap KPU mencapai 59,96%, sedangkan sebanyak 25,96% menjawab tidak percaya dan sangat tidak percaya. Pada posisi kedua, Bawaslu dipercayai sebanyak 55,93% responden. Sedangkan sebanyak 27,48% mengatakan tidak percaya dan sangat tidak percaya.