Pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia harus menjadi prioritas nasional.
Dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menegaskan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia harus menjadi prioritas nasional. Ia mendesak pemerintah untuk tidak hanya menjadikan Hardiknas sebagai seremoni tahunan, tetapi sebagai momen refleksi mendalam atas janji konstitusi yang belum sepenuhnya terpenuhi: hak atas pendidikan yang setara bagi seluruh anak bangsa.
“Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar perayaan simbolik. Ini adalah pengingat pendidikan adalah janji konstitusi yang harus diwujudkan untuk seluruh anak bangsa tanpa terkecuali,” kata Puan dalam keterangan resmi, Jumat (2/5).
Puan menyoroti masih lebarnya kesenjangan layanan pendidikan antara wilayah perkotaan dan daerah pelosok. Ia mengungkapkan infrastruktur pendidikan dasar, termasuk ketersediaan guru, listrik, jaringan internet, hingga fasilitas fisik sekolah, masih menjadi kendala berat di banyak wilayah tertinggal.
“Banyak sekolah di pelosok berdiri tanpa guru tetap, tanpa listrik, tanpa jaringan internet, bahkan tanpa bangku yang memadai. Akses pendidikan yang adil dan layak masih menjadi kemewahan bagi sebagian anak Indonesia di daerah terpencil,” ujarnya.
Lebih lanjut, Puan mengungkapkan keprihatinannya terhadap anak-anak di wilayah 3T atau tertinggal, terdepan, dan terluar yang harus menempuh perjalanan berjam-jam demi mengejar bangku sekolah. Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan kemerdekaan dalam pendidikan masih belum sepenuhnya tercapai.