Peristiwa

Ikan terbesar di dunia itu satu per satu hilang di lautan...

Kasus tabrakan antara kapal besar dan paus hiu kian rutin dilaporkan. Riset terbaru memetakan “konstelasi” hiu paus di 26 negara dan menemukan titik rawan di Meksiko, Ekuador, Malaysia, hingga Filipina. Solusi sederhana seperti memperlambat kapal dan mengalihkan jalur terbukti efektif melindungi raksasa laut yang bernilai tinggi bagi ekowisata ini.

Kamis, 02 Oktober 2025 19:02

Di lautan tropis yang hangat, ada satu makhluk raksasa yang selalu membuat manusia terpukau: hiu paus. Ia adalah ikan terbesar di dunia, bertubuh bisa mencapai 10 meter lebih, bertotol putih bak gugusan bintang di malam hari. Namun, di balik keanggunannya itu, terselip sebuah tragedi yang jarang disadari: benturan dengan kapal-kapal besar.

Selama ini, perhatian dunia lebih banyak tertuju pada paus kanan Atlantik Utara yang rentan tertabrak kapal karena sering berenang di permukaan untuk bernapas. Namun, riset baru mengungkap kenyataan lain: kapal-kapal yang sama juga mengancam hiu paus.

Dalam sebuah studi terbaru yang melibatkan lebih dari 75 peneliti lintas negara, para ilmuwan berusaha menghitung seberapa besar ancaman pelayaran terhadap hiu paus. Mereka memetakan titik-titik kumpulan hiu paus di 26 negara—disebut “konstelasi” karena totol putih di punggung hiu ini mirip gugusan bintang.

Peta itu kemudian dipadukan dengan jalur pelayaran kapal besar yang dipantau Global Fishing Watch, sebuah organisasi nirlaba yang menggunakan teknologi satelit untuk membuka transparansi tentang aktivitas laut.

Hasilnya? Ada tujuh wilayah utama di dunia yang paling berisiko: perairan Ekuador, Meksiko, Malaysia, Filipina, Oman, Seychelles, dan Taiwan. Di kawasan itu, jalur kapal niaga bertabrakan dengan habitat utama hiu paus.

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait