Pertikaian tentang kokoreç ini bukan yang pertama. Dalam dua dekade terakhir, banyak sajian ikonik yang diperebutkan identitasnya oleh kedua negara.
Di antara aroma panggangan daging di pasar-pasar malam Istanbul dan Athens, sebuah perdebatan hangat terus mendidih—dan bukan karena api pemanggang. Perseteruan lama antara Türkiye (Turki) dan Yunani kembali mencuat, kali ini dipicu oleh satu sajian yang gurih dan sedikit ekstrem: kokoreç.
Kokoreç, atau kokoretsi dalam sebutan Yunani, adalah hidangan dari jeroan kambing atau domba yang digulung dan dipanggang, menjadi salah satu makanan jalanan paling digemari di kedua negara. Tapi baru-baru ini, Taste Atlas—situs kuliner internasional yang dikenal dengan daftar makanan tradisionalnya—menyulut api lama dengan menempatkan “kokoretsi” versi Yunani di posisi pertama dalam daftar hidangan jeroan terbaik dunia. Sementara kokoreç ala Turki hanya menempati peringkat keempat.
Seolah tak cukup, Taste Atlas bahkan menyebut kokoretsi sebagai sajian asal Yunani dengan akar dari Albania, dan menyatakan bahwa versi Yunani lebih kompleks karena menggunakan ginjal dan hati, sedangkan kokoreç Turki disebut hanya memakai usus.
Tak pelak, media sosial di Türkiye pun meledak. “Kokoreç itu milik kami!”, tulis seorang pengguna. “Kami tidak akan memberikannya kepada siapa pun!” seru yang lain. Ungkapan-ungkapan seperti ini menandai babak baru dari persaingan panjang antara dua bangsa yang secara budaya, sejarah, bahkan rasa—terlampau dekat untuk diabaikan.
Lebih dari sekadar makanan