Dua rekam jejak buruk Menteri KP baru diungkap KIARA

KKP dianggap lepas dari mulut buaya namun kemudian masuk ke mulut harimau.

Enam menteri baru yang diumumkan Presiden Jokowi, Selasa (22/12)/Foto Setkab.go.id/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Susan Herawati, mengkritik dan mempertanyakan alasan pengangkatan Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) menggantikan Edhy Prabowo yang dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Menteri baru ini tidak memiliki rekam jejak ‘ngurusin’ kedaulatan masyarakat bahari apalagi hal-hal yang berhubungan dengan isu kelautan dan perikanan. Apakah Presiden tidak memiliki orang yang lebih baik untuk dipilih untuk mengurus KKP yang bertanggungjawab kepada jutaan nelayan, perempuan nelayan, petambak garam, dan jutaan masyarakat pesisir lainnya?” kata Susan dalam keterangannya, Rabu (23/12).

KIARA kemudian membeberkan dua rekam jejak negatif atau kurang baik Menteri KP baru. Pertama, jelas dia, Sakti Wahyu Trenggono berada di balik perusahaan ekspor benih lobster, yaitu PT Agro Industri Nasional (Agrinas).

"Perusahaan ini dibentuk oleh Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan, dalam pembinaan Kementerian Pertahanan RI untuk menjalankan peran strategis mewujudkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air lewat usaha di bidang produksi tanaman pangan, produksi perikanan, bioenergi, konservasi, distribusi pangan dan teknologi produksi pangan," jelas Susan.

Di dalam struktur perusahaan ini, sambung Susan, Sakti Wahyu Trenggono menjabat Komisaris Utama. Lalu posisi komisaris ditempati oleh Sugiono dan Sudayono yang merupakan petinggi Partai Gerindra.