Jokowi heran dengan konten medsos saat pemilu: Kadang-kadang geleng-geleng

Menurut Jokowi, masyarakat mestinya bergembira dengan adanya pemilu.

Jokowi kerap heran dengan konten yang beredar di medsos saat pemilu. Freepik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sering heran dengan dinamika yang terjadi di media sosial (medsos) saat pemilihan umum (pemilu). Pangkalnya, konten hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian melimpah ruah.

"Saya ini kalau baca medsos itu kadang-kadang geleng-geleng, 'Kok, nggih koyok ngeten sami-sami sederek, sami-sami sedulur'. Nggih, mboten? Apalagi, atas nama agama. Ini tidak boleh terjadi," katanya.

Jokowi menerangkan, perbedaan pilihan adalah lazim terjadi di dalam demokrasi. Karenanya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengimbau masyarakat tidak berkelahi dan saling menjelekkan karena perbedaan tersebut.

"Kita ini satu saudara, sebangsa, dan setanah air Indonesia, ampun kesupen. Nggih, mboten? Dan setelah berkompetisi, setelah pemilu, itu bersatu kembali sebagai sebuah bangsa yang besar," ucapnya, menukil situs web Sekretariat Presiden (Setpres).

Jokowi berpendapat, masyarakat mestinya bergembira dengan adanya pemilu. Pun terbebas dari ketakutan-ketakutan dan tidak boleh ada pertengkaran-pertengkaran.