Peristiwa Mario Dandy dan Rafael menunjukan gagalnya revolusi mental.
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKS, Fahmy Alaydroes, menilai kasus penganiyaan yang dilakukan anak mantan pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Satriyo, menggambarkan problem pelik bangsa ini. Peristiwa itu memperlihatkan lemahnya pencapaian negara dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter dan beradab.
Padahal, kata dia, pemerintah telah mencanangkan program Revolusi Mental.
"Ini menunjukan kegagalan revolusi mental karena Mario adalah anak pejabat pajak yang memiliki gaya hidup hedon, pamer mobil mewah, tapi belum bayar pajak," kata Fahmy kepada wartawan, Selasa (7/3).
Fahmy menyebut, ada beberapa kejadian memalukan yang dilakukan oknum-oknum aparat dan pejabat di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang justru sangat menohok jargon revolusi mental yang disuarakan Kepala Negara.
"Kebijakan revolusi mental yang didengungkan Presiden Jokowi tampak semakin kosong dan tak bermakna," ucapnya.