Kasus suap komisioner KPU bakal pengaruhi elektabilitas PDIP di Pilkada 2020

Dugaan keterlibatan kader PDIP dalam kasus itu akan mempengaruhi kepercayaan publik pada partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Seorang kader melintasi papan digital dalam penutupan Rakernas I PDIP di Jakarta, Minggu (12/1/2020). Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Kasus suap penetapan anggota DPR RI terpilih 2019-2024, yang dilakukan caleg PDIP Harun Masiku dan eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan, dinilai berdampak pada elektabilitas partai berlambang banteng. PDIP disarankan segera menyusun langkah-langkah strategis dalam menghadapi Pilkada 2020.

"Saya kira besar atau kecil pasti berdampak. Tetapi sejauh mana dampaknya, tentu harus diukur melakukan penelitian lebih dulu," ujar pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing di Jakarta, Minggu (12/1).

Menurutnya, dugaan keterlibatan kader PDIP dalam kasus itu akan memengaruhi kepercayaan publik pada partai pimpinan Megawati Soekarnoputri. Apalagi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga turut disebut ikut terlibat dan hendak ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

Emrus mengatakan, dalam kondisi seperti ini, penting bagi PDIP untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam menghadapi Pilkada 2020. Hal ini diperlukan guna menjamin kemenangan dalam pilkada yang akan berlangsung pada 23 September 2020.

Direktur Eksekutif Emrus Corner ini menyebut tiga langkah yang dapat dilakukan PDIP untuk meredam dampak kasus Harun Masiku di Pilkada 2020. Pertama, PDIP harus mengusung calon kepada daerah dengan kredibilitas dan rekam jejak yang baik di masyarakat.