Monitoring media Pilgub Jakarta 2024: Ada "kuda hitam"

Pemberitaan dan perbincangan netizen Indonesia terkait Risma, Ahok, dan Gibran tak begitu menonjol.

Ilustrasi Pilkada DKI Jakarta 2024. Alinea.id/Dwi Setiawan

Beberapa nama politikus nasional yang sebelumnya disebut-sebut sebagai sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 ternyata tidak begitu banyak muncul dalam pemberitaan media massa daring ataupun percakapan di media sosial (medsos). Justru nama-nama yang sebelumnya tidak pernah dikaitkan malah muncul sebagai "kuda hitam".

Ini berdasarkan temuan Center for Indonesian Reform (CIR) dan Datasight Indonesia dengan memantau portal online dan medsos pada 1-31 Januari 2022. Selama periode itu, terdapat 33.699 pemberitaan dan percakapan yang menyebut nama-nama yang sering dijagokan sebagai cagub dan dan calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta.

"Nama-nama yang muncul dalam pemantauan tersebut terdiri dari Mardani Ali Sera (20,76%), Ahmad Riza Patria (15,56%), Ahmad Sahroni (14,32%), Tri Rismaharini (13,38%), Gibran Rakabuming Raka (16,60%), Bahlil Lahadalia (9,52%), Basuki Thajaja Purnama (8,23%), Ahmad Zaki Iskandar (2,49%), Bima Arya Sugiarto (1,35%), serta Airin Rachmi Diany (0,79%)," beber Direktur Datasight Indonesia, Radhiatmoko, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/2).

Dirinya menerangkan, hasil pemantauan tersebut menunjukan level kegiatan politik seseorang sangat memengaruhi pemberitaannya. Figur yang berkiprah di tingkat nasional lebih banyak diberitakan dan dibicarakan warganet daripada tokoh lokal.

Isu yang menjadi pusat perhatian tokoh nasional pun beragam, seperti isu kesehatan terkait Covid-19, kenaikan harga minyak goreng, perpindahan ibu kota negara (IKN) baru, radikalisasi, dan isu besar lainnya.