Pemerintah diminta aktif telusuri kasus gagal ginjal akut di daerah terpencil

Pemerintah juga diminta aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak termakan hoak gagal ginjal akut.

Ilustrasi gagal ginjal akut. Alinea.id/Firgie Saputra

Anggota Komisi IX DPR, Ratu Ngadu Bonu Wulla, meminta pemerintah untuk aktif menelusuri, mencari, dan memastikan keberadaan pasien Gangguan Ginjal Akut (GGA) di daerah-daerah terpencil. Menurutnya, jangan sampai kejadian ini menjadi wabah terutama di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. 

Tercatat, tiga anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal akibat gagal ginjal akut dari empat anak yang terkonfirmasi.

"Yang sudah terkonfirmasi harus ada penanganan khusus gitu, harus gercep (gerak cepat) mereka ditangani khusus, dan tentu tidak tinggal disitu saja. Pemerintah juga harus terus mencari, jangan sampai masih ada korban-korban atau masih ada anak-anak lain yang juga terkonfirmasi hanya belum terdeteksi. Sehingga jangan sampai ini kan kita takutan menjadi wabah yang ini ya," kata Ratu kepada wartawan, Jumat (28/10). 

Politikus Partai Nasdem asal NTT itu mendorong adanya upaya sosialisasi yang dilakukan pengampu pelayanan kesehatan di daerah. Menurutnya, pemahaman terkait GGA serta wabah-wabah yang berpotensi muncul di masa mendatang harus disampaikan kepada masyarakat oleh tenaga kesehatan di lapangan.

"Sampai ke tingkat puskesmas, karena mereka kan yang bertemu langsung dengan masyarakat setiap hari. Masyarakat ke puskesmas tidak hanya berobat, tapi masyarakat juga perlu mendapatkan edukasi dari tenaga kesehatan yang ada di puskesmas sehingga informasi ini bisa tersampaikan," ujarnya.