Pemerintah dinilai lemah berhadapan dengan investor China di PT GNI

Pemerintah harus hadir dalam perkara serius seperti yang terjadi di PT GNI.

Pabrik pengolahan bijih nikel PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulteng. Google Maps/Denzz GG

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR, Mulyanto, menilai pemerintah lemah berhadapan dengan manajemen PT Gunbuster Nichel Industry (GNI). Sebagai pemegang otoritas kekuasaan, kata dia, seharusnya pemerintah bisa memaksa pihak GNI membuka semua data operasional perusahaan yang diduga menjadi penyebab bentrok maut Sabtu (14/1).

"Bukan malah sekedar meminta atau sebatas mengimbau," ujar Mulyanto di Jakarta, Kamis (19/1).

Mulyanto menegaskan, pemerintah punya kewenangan memaksa PT GNI bersikap terbuka dan profesional terkait tenaga kerja mereka, serta menjamin suasana yang kondusif bagi produktivitas kerja. Dia mengungkapkan, pemerintah harus hadir dalam perkara serius seperti yang terjadi di PT GNI dengan mengusut perkara secara objektif, sehingga tidak merugikan salah satu pihak.

"Dengan kewenangan yang ada harusnya Pemerintah bisa bergerak cepat menemukan akar masalahnya. Bukan sekedar mengimbau. Kalau sekedar mengimbau siapapun bisa," kata anggota Komisi VII DPR ini.

Politikus PKS ini mengatakan, sikap lemah menunjukan pemerintah tidak punya wibawa di hadapan PT GNI. Padahal, negara yang diwakili pemerintah memiliki kewenangan bersifat mengikat dan memaksa siapapun untuk mematuhi aturan.