Soal pidato korupsi Prabowo, Gerindra ingatkan penguasa lihat realita

"Jangan ada yang merasa terpojokkan dengan pernyataan Prabowo."

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa pendukungnya usai menziarahi Makam Abah Anom Suryala, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018). Prabowo Subianto berkampanye ke daerah Kabupaten Garut dan Tasikmalaya sekaligus berziarah serta bertemu dengan tokoh ulama. ANTARA FOTO

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Nizar Zahro, mengatakan isi pidato Prabowo Subianto di acara World in 2019 Gala Dinner di Singapura merupakan peringatan yang ditujukan kepada semua pihak. Tak lupa, dirinya pun mengingatkan kepada penguasa saat ini agar melihat realita bahwa korupsi sudah berada pada titik nadir.

“Jangan ada yang merasa terpojokkan dengan pernyataan Prabowo. Itu sebagai ajakan untuk memperbaiki bangsa. Jangan karena saat ini berkuasa, lalu tidak mau melihat realita dan fakta saat ini. Justru Bapak Prabowo mau membantu Pemerintah dalam program pengentasan korupsi,” kata Nizar Zahro kepada Alinea.id di Jakarta pada Kamis, (29/11).

Nizar menjelaskan, pernyataan Prabowo Subianto tersebut perlu dimaknai sebagai peringatan bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, jika perilaku koruptif tidak segera ditangkal maka akan berbahaya bagi Indonesia.

Berdasarkan data, daftar operasi tangkap tangan (OTT) kepala daerah sampai tahun 2018 sudah mencapai 104 orang. Jumlah tersebut, menurut Nizar, tidak bisa dianggap remeh. Belum lagi legislatif dan eksekutif. Bahkan lembaga yudikatif yang notabenenya sebagai penegak hukum juga banyak yang tersangkut kasus suap. Terakhir malah dari pengadilan negeri.

"Kenapa Bapak Prabowo sampai bilang stadium empat? karena korupsi sudah masuk di semua sektor dan elemen," ujarnya.