sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

6 kesalahan menyikat gigi yang buruk untuk kesehatan mulut

Bakteri yang dibiarkan saja pada gigi akan merusak gusi dan membuat gigi menjadi berlubang seiring berjalannya waktu.

Clarissa Ethania
Clarissa Ethania Senin, 06 Sep 2021 10:01 WIB
 6 kesalahan menyikat gigi yang buruk untuk kesehatan mulut

Kamu sudah menyikat gigi secara teratur setiap harinya? Tetapi apakah kamu sudah melakukannya dengan benar? Nyatanya hanya dengan menyikat gigi dengan benar, dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatan mulut kamu loh.

Melansir dari livestrong, Ketua oral biologi di Universitas di Buffalo School of Dental Medicine Frank A Scannapieco menyebutkan, bagaimana pentingnya menyikat gigi setiap harinya untuk menghilangkan lapisan bakteri yang ada di mulut dan menempel di gigi. Bakteri yang dibiarkan saja pada gigi, akan merusak gusi dan membuat gigi menjadi berlubang seiring berjalannya waktu.

"Saya khawatir banyak orang yang tidak benar-benar menyikat gigi sebagaimana mestinya, dan itu menyebabkan banyak radang gusi dan penyakit gusi," kata Scannapieco.

Scannapieco menyebutkan beberapa kesalahan umum yang mungkin kamu lakukan dengan kesehatan mulut kamu, di antaranya:

Hanya menyikat gigi saja
Salah satu kesalahan paling umum dalam teknik menyikat gigi adalah terlalu fokus pada bagian atas gigi itu sendiri dan menghindari gusi.

"Kamu harus fokus pada garis gusi, area di mana sebagian besar bakteri tumbuh," kata Scannapieco.

Plak yang dibiarkan berlama-lama di sebelah atau di bawah gusi akhirnya menyebabkan peradangan gusi, suatu kondisi yang disebut gingivitis. Gingivitis adalah tahap awal penyakit gusi. Pastikan kamu juga memijat gusi dengan lembut dengan sikat gigi selama sesi pembersihan.

Menggunakan sikat gigi berbulu tegas
Bulu yang keras akan mengikis gusi kamu, terutama jika kamu menggunakannya berulang kali selama bertahun-tahun, kata Scannapieco.

Sponsored

Akan lebih baik jika kamu menggunakan sikat gigi berbulu lembut. Sikat gigi yang lembut akan lebih ramah bagi gusi, karena tidak akan menggores gusi kamu. Meski lembut, gosok kamu bisa tetap dapat menghilangkan biofilm yang sarat bakteri sebelum mengeras menjadi karang gigi.

Memilih flosser yang salah
The American Dental Association (ADA) merekomendasikan pembersihan di antara gigi sekali per hari. Benang gigi, pembersih interdental (perangkat kecil seperti sikat) dan water flosser semuanya dapat melakukan pekerjaan itu. Kamu bisa memilih salah satunya, yang paling cocok pada kamu. Dengan menggunakan floss atau benang gigi, dan produk sejenis lainnya akan membantu menghilangkan plak dengan paling efektif.

Scannapieco pun memberikan saran mengenai pemilihan produk pembersih di antara gigi. Jika kamu memiliki ruang yang lebih besar di antara gigi (yang sering terjadi dengan resesi gusi pada penyakit gusi), akan lebih baik untuk menggunakan pembersih interdental. Sementara itu, jika kamu memiliki sesuatu seperti retainer permanen, maka water flosser (alias waterpik) mungkin bisa membantu.

Tetapi akan lebih lagi jika kamu menanyakan kepada dokter gigi kamu mengenai penggunaan produk benang gigi mana saja yang cocok. Terlebih jika kamu merasa bingung dalam memilih berbagai macam floss. 

Adapun waktu terbaik untuk flossing yaitu sebelum tidur, gunakan benang gigi terlebih dahulu-untuk mendorong keluarnya bakteri yang terakumulasi-dan kemudian dilanjutkan dengan menyikat gigi.

Tidak menyikat cukup lama
Wah siapa nih yang hanya sekedar menyikat gigi saja? Tetapi kamu tahu gak sih sebenarnya dalam menggosok gigi ada durasi menyikat yang perlu diketahui dan diterapkan loh. 

"Saya tidak yakin seberapa ketat tanda dua menit telah diuji, tetapi rata-rata orang menyikat sekitar 30 detik, yang mungkin tidak cukup," kata Scannapieco.

Dari flossing hingga menyikat gigi dan kemudian berkumur dengan obat kumur (jika kamu mau), seluruh rutinitas kesehatan mulut kamu, paling tidak harus memakan waktu dua hingga lima menit, katanya.

Jika kamu orang yang biasa menyikat gigi dengan cepat, mungkin mulai dari sekarang kamu bisa mulai untuk latihan dalam membiasakan diri. Setidaknya 30 detik di masing-masing dari empat kuadran mulut kamu.

Melewatkan pasta gigi fluoride
Saat ini banyak produk pasta gigi yang mulai mengeluarkan pasta gigi dengan berbagai bahan alternatif lainnya, seperti arang (charcoal). Tidak sedikit pula dari orang-orang yang beralih dan memilih pasta gigi dengan bahan lain yang tidak mengandung fluoride, karena takut berbahaya. Namun, ternyata fluoride adalah komponen terapeutik aktif yang melindungi gigi kita loh. Karena jika memang kita menggunakannya sesuai petunjuk, maka pasta gigi berfluoride aman.

Tidak menyikat gigi sebelum tidur
Nyatanya menyikat gigi sebelum tidur itu penting loh. Kebanyakan dokter gigi merekomendasikan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, yaitu sekali di pagi hari (setelah sarapan) dan sekali sebelum tidur. Menggosok gigi juga bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan mulut kamu. 

Kamu juga bisa kembali ke dokter gigi untuk bertanya tentang sebaiknya menggosok gigi berapa kali dalam sehari, karena nyatanya masalah kesehatan mulut masing-masing orang berbeda. Meski kamu sudah merasa lelah, tetapi tetap usahakan untuk tetap menggosok gigi sebelum tidur ya. 

"Mulut Anda mengering saat tidur, dan air liur adalah pelindung alami mulut. Sebaiknya tidur dengan mulut bersih," ujar Scannapieco.

Jika kamu menggosok gigi sebelum tidur tentunya akan membuat kamu lebih nyaman saat tidur, dan juga menghindari adanya bakteri-bakteri yang berkembang di dalam gigi.

Yuk mulai untuk menggosok gigi dengan baik dan benar, tentunya agar mulut dan gigi kamu sehat terus.

 

Sumber: livestrong

Berita Lainnya
×
tekid