sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

ASDP target 33 pelabuhan dan 272 lintasan adopsi tiket digital di 2022

Target digitalisasi pada 2020 sebanyak delapan pelabuhan telah terlaksana dengan baik jelang akhir tahun kemarin. 

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 08 Jan 2021 18:23 WIB
ASDP target 33 pelabuhan dan 272 lintasan adopsi tiket digital di 2022

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengakselerasi program digitalisasi tiket penyeberangan di sejumlah pelabuhan yang dikelola, dengan target 33 pelabuhan dan 272 lintasan dapat terealisasi seluruhnya pada 2022. 

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, target digitalisasi pada 2020 sebanyak delapan pelabuhan telah terlaksana dengan baik jelang akhir tahun kemarin. 

Tiga poin utama pencapaian digitalisasi ini terdiri dari tiket berbasis QR Code, pencetakan kode manifest, dan cashless payment.

"Mulai dari empat pelabuhan utama Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk yang sudah full online, go live tiket berbasis QR Code di Lembar-Padangbai, Ketapang-Lembar, Kayangan-Pototano, Ajibata-Ambarita. Di mana semuanya telah berjalan dengan lancar," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/1).

Selain itu, sambungnya, pengguna jasa juga dapat melakukan pembayaran secara cashless, dengan menggunakan kartu uang elektronik Mandiri dan BNI, transfer langsung ke rekening ASDP, maupun pembayaran menggunakan agen BRILink. 

"Sementara target kartu uang elektronik BRI dan BCA dapat digunakan pada Januari ini," tambahnya.

Adapun, pada 8 Januari 2020, tiket lintasan Ujung-Kamal dan Surabaya-Lembar juga akan berbasis QR Code dan sistem pembayaran nontunai. 

Menurut Shelvy, upaya modernisasi penjualan tiket penyeberangan feri ini sejalan dengan beleid Kementerian Perhubungan PM No.19 tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan Secara Elektronik, yang akan diterapkan di seluruh lintasan dan pelabuhan yang dikelola oleh ASDP. 

Sponsored

"Kami pastikan konsisten dalam digitalisasi bisnis untuk mengubah wajah penyeberangan menjadi lebih modern. Seperti lintasan Ajibata-Ambarita yang dilayani KMP Ihan Batak pada Oktober lalu metode penjualan berubah dari yang menggunakan karcis fisik, sekarang menjadi tiket berbasis QR Code," ucapnya.

Sejak diterapkan pembelian tiket via daring Ferizy di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk mulai 1 Mei 2020, kini beli tiket feri semakin mudah, bisa melalui ponsel dan reservasi dapat dilakukan mulai H-60 hingga maksimal lima jam sebelum jadwal masuk pelabuhan.

Platform Ferizy menjadi salah satu upaya mengubah kultur pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket secara daring. Dicanangkan sejak 2018 dan diimplementasikan pada 2020, program ini akan diperluas dan diimplementasikan secara nasional.
 

Berita Lainnya
×
tekid