sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bangun smelter, PT Timah dapat utang dari Finlandia

PT Timah (Persero) Tbk. akan membangun smelter ausmelt senilai US$80 juta di Muntok, Bangka Belitung.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 27 Agst 2019 14:45 WIB
Bangun smelter, PT Timah dapat utang dari Finlandia

PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) berencana membangun pabrik pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter ausmelt senilai US$80 juta. Dana pembangunan ini rencananya akan didapatkan dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi.

Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra mengatakan saat ini manajemen melakukan penjajakan dan telah mendapatkan persetujuan prinsip untuk melakukan refinancing dengan pendanaan dari Finnvera, agen kredit dari Finlandia.

"Persetujuan final tergantung dari hasil mereka memverifikasi masalah environmental, apakah teknologi ausmelt yang kami terapkan ramah lingkungan dan tak merusak?" kata Emil pada paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/8).

Persetujuan pendanaan dari Finlandia tersebut rencananya akan keluar pada bulan September 2019 ini. 

Emil melanjutkan, smelter ausmelt tersebut nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 45.000 metrik ton (mt) timah. Rencananya, smelter ausmelt ini akan berada di Muntok, Bangka Belitung.

"Lokasi smelter ausmelt ini di Muntok, di dalam kompleks unit metalurgi PT Timah. Kami sudah siapkan lahan di sana, jadi smelter itu sebelah-sebelahan dengan yang lainnya," ujar Emil.

Emil berharap pembangunan smelter ausmelt tersebut bisa rampung pada akhir 2020. Lalu, pada 2021 manajemen berharap sudah bisa dioperasikan dengan baik.

"Kenapa kami membangun smelter ausmelt? Karena cadangan aluvial kami mulai menipis dan mulai masuk ke tambang dalam. Sehingga kita butuh ausmelt," kata Emil.

Sponsored

Emil menjelaskan Timah tidak berkongsi dengan pihak lain dalam membangun smelter ausmelt ini. Sebab, menurut manajemen Timah, biaya untuk kongsi dirasa terlalu mahal dan akan mengalami break event point (BEP) dalam waktu satu hingga tiga tahun.

"Jadi lebih baik kami membangun sendiri," kata Emil.

Berita Lainnya
×
tekid