sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BEI pantau saham MNC yang anjlok 25%

Saham PT Media Nusantara Citra Tbk. tiba-tiba anjlok 25% ke level Rp975 per saham dari Rp1.300 pada perdagangan Senin (17/6).

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 18 Jun 2019 15:21 WIB
BEI pantau saham MNC yang anjlok 25%

Saham PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) anjlok 25% ke level Rp975 per saham dari Rp1.300 pada perdagangan Senin (17/6). Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan turut memantau saham MNCN yang anjlok secara tiba-tiba tersebut.

Nyoman menjelaskan, ada dua fokus yang dipantau oleh BEI atas saham emiten yang anjlok tiba-tiba. Pertama, pemantauan akan dilakukan dari sisi perusahaan. Lalu kedua, akan dilakukan dari sisi transaksi.

"Pertama dari sisi perusahaan, perusahaannya seperti apa itu dari keterbukaan informasi dan dari rilis yang disampaikan. Kedua karena yang mentransaksikan adalah investor, investor itu lewat anggota bursa, tentunya itu akan dilihat juga," kata Nyomam di gedung BEI, Selasa (18/6).

Nyoman mengamati dari keterbukaan informasi perusahaan tercatat, MNCN telah menyampaikan tidak ada hal-hal material yang menyebabkan saham MNCN jatuh.

Dari rilis yang diterbitkan di keterbukaan informasi BEI, MNCN mengatakan tak ada peristiwa penting maupun informasi material non publik yang menyebabkan saham MNCN melorot.

Berdasarkan informasi tersebut, Nyoman mengatakan pihak BEI telah menghubungi MNCN. 

"Biasanya kalau perusahaan tercatat naik atau turun, ada sebuah tindakan korporasi, atau hal-hal materiel yang bisa memengaruhi going concern perusahaan. Mereka sendiri telah mengeluarkan rilis, sampai kemarin tidak ada hal hal materiel," ujar Nyoman.

Nyoman menambahkan, BEI akan meninjau kembali dari sisi penilaian perusahaan MNCN. 

Sponsored

Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengaku tak bisa mengidentifikasi berita negatif yang kemungkinan bisa memengaruhi performa fundamental perusahaan. 

Walaupun begitu, aksi jual tersebut bertepatan dengan paparan publik atas penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) salah satu grup MNC, yaitu PT MNC Vision Network pada pukul 14.00 WIB.

"Dugaannya, kurangnya kejelasan mengenai kesepakatan dengan Vivendi SA menyebabkan kegugupan kinerja saham MNCN," ujar Christine dalam riset hariannya, Senin (17/6).

Menurut berita yang diterbitkan pada Maret, Vivendi SA berencana melakukan investasi senilai US$400 miliar hingga US$500 miliar di PT MNC Vision Network atau ekuivalen dengan 50% saham PT MNC Vision Network. Sementara itu, investor publik tak mendapat kejelasan lebih lanjut tentang kesepakatan, baik dari paparan publik IPO maupun dari prospektus.

Pendapat lain juga muncul jika aksi jual baru-baru ini mencerminkan penyeimbangan kembali terkait dengan kepemilikan saham perusahaan.

"Kami melihat penurunan harga saham sebagai isu yang mengalir saja dan tidak mendeteksi adanya perubahan fundamental perusahaan. Kami merekomendasikan untuk beli saham MNCN dengan target price Rp1.100," tulis Christine di risetnya. 

Berita Lainnya
×
tekid