Harga beras naik, efektivitas program pengendalian pangan dipertanyakan
Harga beras setidaknya di 86 daerah mengalami kenaikan buntut El Nino dan larangan ekspor dari India.

Pemerintah diminta mengkaji efektivitas program-program pengendalian harga beras. Pangkalnya, tengah terjadi kenaikan harga setidaknya di 86 daerah buntut El Nino dan larangan ekspor dari India.
"Kenaikan harga beras adalah salah satu isu ekonomi yang sangat memengaruhi kesejahteraan rakyat. Kepastian harga dan ketersediaan beras adalah hak masyarakat yang harus dilindungi," kata anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, dalam keterangannya, Rabu (6/9).
Ia mencontohkannya dengan Program Pangan Nasional (Papannas). Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menerangkan, Papannas dirancang guna mengamankan pasokan dan stabilitas harga pangan, termasuk beras.
Namun, terjadinya kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan perlunya pelaksanaan Papannas dan program sejenis dievaluasi, khususnya efektivitasnya. "Untuk memastikan bahwa program-program ini benar-benar memberikan manfaat yang diharapkan kepada masyarakat."
Menurut Daniel, pemerintah juga harus memprioritaskan produksi dalam negeri sehingga tidak bergantung impor beras. Kemudian, memastikan praktik bisnis di pasar berjalan sesuai regulasi dan konsumen mendapatkan harga yang berkeadilan.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kemarau panjang dan sulitnya akses air bersih di Jakarta
Senin, 02 Okt 2023 06:08 WIB
Menanti masa depan transformasi digital usai tiktok shop hilang
Minggu, 01 Okt 2023 14:22 WIB