sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekonomi digital berdampak positif bagi pasar modal

Semakin mudah dan cepatnya investasi di pasar modal, diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 27 Agst 2018 11:07 WIB
Ekonomi digital berdampak positif bagi pasar modal

Perkembangan ekonomi digital memberikan dampak positif bagi kemajuan pasar modal Indonesia.

Direktur Utama BEI Inarno Djayadi, mengatakan, kemunculan bisnis perdagangan berbasis elektronik dan aplikasi (e-commerce) serta pesatnya perkembangan layanan finansial teknologi (fintech), membuat akses masyarakat berinvestasi pasar modal semakin mudah dan cepat.

Semakin mudah dan cepatnya investasi di pasar modal, diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal dan reksa dana. Berdasarkan data KSEI, jumlah investor per akhir Juli 2018 berjumlah 1.369.810 single investor identification.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi, mengatakan, jumlah investor merupakan masalah lama dan harus menemukan solusi yang tepat.

"Jumlah investornya sudah naik. Tetapi dari dulu kami sudah melakukan sejumlah pameran dan sosialisasi," ujar Fakhri, Senin (27/8) di Jakarta.

Industri pasar modal diyakini bisa bekerja sama dengan e-commerce dengan layanan fintech untuk menambah jumlah investor.

"Perlu mencoba pendekatan yang lain. Sebenarnya dengan perkembangan e-commerce dan e-Payment, kami berharap kontribusi bareksa dan bukalapak (e-commerce) mencoba berikan aroma yang lain. Jadi sekarang membuka rekening sekitar seminggu hingga dua minggu. Tetapi saya buka di bukalapak, hanya lima menit selesai. Nah ini yang saya harap bisa dilakukan di pasar modal," jelas Fakhri.

Sementara itu Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan paparan kinerja serta perkembangan bisnis perusahaan kepada investor dalam acara Investor Summit 2018. Acara tahunan ini rutin digelar BEI untuk peningkatan literasi pasar modal melalui pengenalan perusahaan tercatat kepada investor.

Sponsored

Selain meningkatkan literasi, acara ini bertujuan untuk meningkatkan basis investor domestik sekaligus membuka membuka akses antara investor dengan perusahaan tercatat.

Investor Summit digelar di delapan kota, yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Dilakukan secara bergiliran sejak 14 Agustus hingga 27 September 2018. Untuk Jakarta, Investor Summit digelar selama tiga hari, terhitung sejak Senin, 27 Agustus 2018 hingga Rabu, 29 Agustus 2018 di Gedung BEI.

Investor Summit di Jakarta diikuti 65 emiten dari berbagai sektor. Pada hari pertama ini, sebanyak 15 emiten akan memaparkan tentang kinerja perusahaan. 

Berita Lainnya
×
tekid