sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harga mahal jadi tantangan fesyen ramah lingkungan

Tingginya harga produk hingga permintaan pasar yang masih rendah menjadi tantangan pegiat bisnis fesyen ramah lingkungan.

Satriani Ariwulan
Satriani Ariwulan Sabtu, 02 Apr 2022 16:14 WIB
Harga mahal jadi tantangan fesyen ramah lingkungan

Seiring meningkatnya kesadaran menjaga lingkungan, minat masyarakat terhadap sustainable fashion atau fesyen ramah lingkungan semakin berkembang. Di sisi lain, tingginya harga produk hingga permintaan pasar yang masih rendah menjadi tantangan pegiat bisnis di Indonesia. 

Konscio Studio, clothing brand yang berbasis di Jakarta membuat fesyen ramah lingkungan dengan harga lebih terjangkau. Co-Founder Konscio Studio, Victor mengatakan pihaknya menggunakan materi non-polyester dan berasal dari alam sebagai bahan utama lini fesyen Konscio. 

"Kami mengusahakan agar harga produk-produk kami terjangkau bagi pelanggan,” ujar Victor, dalam keterangan resmi, Sabtu (2/4).

Menurut Victor, fesyen ramah lingkungan berbeda dengan fast fashion yang menggunakan bahan serat sintetis polyester sehingga membutuhkan waktu panjang untuk dapat terurai di alam. Produk ini juga menjadi salah satu sumber limbah terbesar di dunia.  

Sponsored

"Tantangan dalam bisnis sustainable clothing ini ada di edukasi ke pelanggan tentang nilai lebih yang ada di produk-produk ramah lingkungan, apalagi jika harganya lebih mahal dibandingkan produk fast fashion," tuturnya. 

Konscio Studio juga mendorong zero waste dari proses produksi pakaian. Bahan sisa kain dan sisa materi yang tidak terpakai diolah kembali untuk dijual, sehingga mengurangi limbah kain yang dibuang. Sejak pandemi, Victor bilang, masyarakat jadi lebih sadar tentang pentingnya mengurangi limbah untuk menjaga lingkungan sekitar. 

Victor dan rekan-rekannya memulai bisnis ini di akhir 2019. Ketika pandemi melanda, Victor dan tim fokus berjualan secara online agar lebih mudah menyasar target pasar. Sebagian besar penjualan Konscio Studio dilakukan lewat GoStore. “Awalnya ada di GoStore karena ingin punya website toko online sendiri yang bisa dihubungkan dengan Instagram Shopping, ternyata penjualannya juga bagus. Di akhir 2021, 70% dari total penjualan didapatkan dari GoStore, ” tutur Victor. 

Berita Lainnya
×
tekid