Harga tiket pesawat melambung, Perum Damri banjir penumpang
Melambungnya harga tiket pesawat terbang, membuat Perum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Perum DAMRI) banjir penumpang.
Melambungnya harga tiket pesawat terbang, membuat Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Perum DAMRI) dibanjiri penumpang.
Direktur Utama Perum DAMRI Setia N. Milatia Moemin mengatakan lonjakan penumpang terjadi seiring memasuki bulan Ramadan. Lonjakan itu didorong oleh melambungnya harga tiket pesawat sejak akhir 2018.
"Ini karena lonjakan harga tiket pesawat. Orang jadinya pindah moda transportasi," ujarnya saat berbuka puasa dengan awak media di Jakarta, Kamis (23/5).
Dia menjelaskan, Perum DAMRI sempat mengalami penurunan permintaan penumpang hingga 40%. Koreksi permintaan itu terjadi pada angkutan bandar udara.
Kendati demikian, sambungnya, saat ini telah terjadi kenaikan jumlah permintaan bus angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
"Ada lonjakan (permintaan penumpang) 10%, tetapi nanti kami update lagi akhir pekan. Biasanya kami lihat datanya tiap Minggu," urainya.
Meski hanya 10%, manajemen DAMRI menghitung kenaikan itu dapat menutupi koreksi yang terjadi pada permintaan penumpang angkutan bandara.
“Jumlah bus kami ada 3.000-an, jadi yang bandara Soekano-Hatta hanya 390-an. Kemudian kenaikan 10% antar kota itu bisa menutup kerugian yang terjadi di bandara,” ucapnya.
Baginya, perusahaan pelat merah yang berdiri pada 25 November 1946 itu tidak sulit memindahkan segmen transportasi darat dari berbagai lini usaha.
"Karena kami punya segmen bisnis, ada AKAP, ada angkutan bandara, ada antar negara, ada logistik, ada keperintisan, Jadi buat kami tidak terlalu sulit memindahkan armada tersebut ke segmen lain,” jelasnya.